Minggu, 09 Juni 2013

Cepet sugih dunyo akhirat


Pernah enyong iseng iseng malku nang bloge wong,sing bahas men biso cepet sugih utowo men keturutan hajate.Akeh banget sing bahas,soale meh kabeh wong mbok,do pingin sugih.Nek tak pelajari jane yo gampang-gampang susah,Umpane ngene “ ndisik pas isih SMP awake dewe pingin njaluk tukoke sepatu opo seragam opo liyane kan najaluk wong tuo,misale wong tuone sugih juga ga langsung nuruti karepane dewe, yo kabeh ono carane ben iso keturutan kekarepane kito.Wong tuo kabeh mbok juga pingin gawe seneng anake ,kadang nduwe niat nukoke opo kebutuhane dewe.Tapi  kadang pingin kei suprise.Nek pingin dituruti kekarepane carane yo di opo yo,,di  rayu lah istilahe,ojo langsung manja manja tapi malesan,sing rajin mbantu,mboh kerjaan omah ,kerjaan wong tuo,misale nek omah kotor disapu di pel,ono cucian ndang di beresin,mangsane panen bantu nang sawah,mbantu ngunting kangkong lan liayane. Wong tuo ki jane  wis mikir misale mangsane ungahan kelas mikir seragam buku sepatu trus iso juga motor kuliah lan liyane.Po maneng nek prestasine apik mesti ono niat sing tersembunyi.
Gambarene kiro –kiro koyo ngono,arep njaluk karo wong tuo ae ono tata carane opo maneng njaluk karo Gusti Alloh,sing nggawe wong tuone dewe lan sekabehane ndunyo sak isine.kudune awake dewe luwih apik luwih sopan.Tapi kenyataane ki,awake dewe seringe ngedumel.....gaji cilik,pingin motor ra iso tuku,po maneng omah lan liayne.Apa maneng nuruti perintahe Gusti Alloh sing wajib,solat ae ra gelem jamaah, mending nek rutin 5 wektu,iku jg bolong bolong terus,misal solat dhuhur ae mepet wektu asar,sering kosek nek arep solat,wes solate kor jengkulitan,Guru ae nyeneni nek muride akeh mbolose,ra tau nggarap PR ,opo guyon  terus wektune belajar.Rezeki iku ngga kor  duit ,bondo thok,makane sesekali nang rumah sakit ben ngerti jenis rezeki,delengen ono wong sugih loro ntek milyaran nggo biaya men cepet sehat,Dadi intine yo sing akeh sukur ,kan ono hadistnya ,”nek akeh bersyukur bakal ditambah nikmate.Mbalek neng carane men keturutan hajate,sing pingin sugih...baha indo baelah...
Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:

·1. Takwa Kepada Allah


Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman, artinya,

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3)

Allah swt juga berfirman, artinya,

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. 7:96)

·2.Istighfar dan Taubat


Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ada lagi yang mengatakan, “Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!” Maka beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah.”


Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar.” Beliau lalu menjawab, “Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh”.


Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang kurang bagus.


·3.Tawakkal Kepada Allah


Allah swt berfirman, artinya,

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. 65:3)

Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.


Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.


·4. Silaturrahim


Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:


-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,

” Dari Abu Hurairah ra berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim.” (HR Al Bukhari)

-Sabda Nabi saw, artinya,

“Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, ” Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur.” (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)

Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.


·5. Infaq di jalan allah


Allah swt berfirman, artinya,

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. 34:39)
Ibnu Katsir berkata, “Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak.”

Juga firman Allah yang lain,artinya,


“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:267-268)


Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, “Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu.” (HR Muslim)


Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.


Allah telah mentakdirkan sebagian manusia menjadi kaya, dan sebagian miskin. Bagi yang kaya hendaknya bersyukur dan membantu mereka yang masih miskin. Dan bagi yang miskin hendaknya bersabar dan jangan berputus asa dan teruslah berusaha dan berdoa agar menjadi kaya. Kalaupun sampai mati tetap tidak kaya maka tetap bersyukurlah, ada beberapa manfaat menjadi orang miskin, misalnya lebih cepat masuk surga daripada orang kaya, mendapat ganti pahala yang besar di akherat, dan lebih ringan perhitungannya di akherat dibanding orang kaya, dan lain-lain. Bahkan gaya hidup nabi Muhammad SAW juga sederhana, yaitu rumah sederhana, pakaian sederhana dan makanan sederhana. Allah menetapkan apa yang dikehendakiNya, dan apa yang dikehendakiNya pasti terjadi. Dan jangan putus asa, karena yang merasa putus asa dari rahmat Allah maka dia kafir. Wallahualam.