Jumat, 10 Februari 2012

Kenapa Kita Harus Mengenal Tuhan?

Ibarat manusia, jika kita tidak mengenal tetangga kita, guru atau dosen kita, maka kita tidak akan memperdulikan dia diluar konteks kewajiban hubungan kita. Ketika ditanya tentang hal yang disukainya, kita hanya bisa diam sambil menggelengkan kepala pertanda tak mengerti. Inilah adalah bukti bahwa dengan jalan mengenal kita akan lebih peduli terhadap sesama.

Begitupun dengan Allah zat yang menciptakan kita. Bagaimana kita bisa cinta kepada Allah kalau kita tidak mengenalNya. Bagaimana kita bisa khusyuk beribadah kalau kita tidak mengerti tujuan ibadah kita. Maka dari itu, mengenal Allah adalah hal yang sangat krusial dalam pencapaian nilai kesempurnaan ibadah kita.

Mengenal Allah bukan hanya bisa menuliskan kata Allah dalam tulisan arab saja. Atau mampu mengucapkannya sesuai tajwid. Tapi mengenal Allah yang benar adalah menimbulkan rasa malu, cinta dan kedekatan hati kepada Allah. Jika hal tersebut telah timbul di dalam hati kita, insyaAllah kita telah mampu mengenal Allah dengan cinta.
Kita sangat bangga jika bisa mengenal secara dekat orang-orang besar seperti menteri, pejabat atau presiden. Namun apakah kita juga bangga jika mampu mengenal Allah yang menciptakan seluruh manusia? Ada beberapa keutamaan mengenal Allah yang harus diketahui agar kita senantiasa berlomba-lomba dalam mengenal Allah. Keutamaan-keutamaan berikut adalah nilai-nilai yang akan kita dapatkan jika kita mampu mengenal Allah secara benar.

Pertama adalah ketenangan hati. Banyak sekali manusia sekarang ini yang tidak memiliki ketenangan hati di dalam kehidupannya. Jika punya harta yang banyak, hatinya tak pernah tenang. Ia tidak menyadari bahwa semua yang dimilikinya itu hanyalah titipan Allah. Ketidaktenangannya itu membuatnya seakan memiliki segalanya.

Allah swt berfirman dalam surat Ar-ra'du ayat 28,

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya, (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.

Secara jelas Allah menjamin bahwa dengan mengingatnya Allah hati menjadi tenteram. Terlebih bagi orang yang beriman. Apakah yang kita ragukan lagi dari jaminan Allah?

Yang kedua adalah keberkahan Allah. Dalam melakukan sesuatu pastinya kita selalu mengharapkan berkah Allah azza wa jalla. Dengan adanya keberkahan Allah ini, kita akan selalu leluasa menjalan aktivitas yang ada di dunia ini.

Allah berfirman dalam surat al-a'rof ayat 96,

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاء وَالأَرْضِ وَلَكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ

Artinya, Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Allah mengatakan akan melimpahkan keberkahan kepada kita yang beriman dan bertaqwa. Namun Allah mengatakan bahwa telah ada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. Sesungguhnya siksa Allah amatlah pedih.

Yang ketiga adalah hidup mulia. Seperti tujuan seluruh umat manusia yang terlahirkan di dunia ini bahwa hidup di dalam kemuliaan sangat diimpi-impikan. Allah menjanjikan kehidupan mulia kepada kita yang mengerjakan amal-amal sholeh. Ini sesuai dengan firman Allah dalam surat An-nahl ayat 97,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

Artinya, Barang siapa yang mengerjakan amal saleh,baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Sangatlah lebih imbalan yang diberikan Allah kepada kita semua. Allah maha pemurah dan penyayang kepada hamba-hamba yang taat kepadaNya.

Yang keempat adalah kenikmatan surga. Dari kecil kita selalu diiming-imingi keindahan surga. Jika kita malas melakukan sesuatu hal, Allah akan memberikan kenikmatan surga ini bagi orang-orang yang berbuat baik. Allah berfirman dalam surat yunus ayat 25-26,
وَاللّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلاَمِ وَيَهْدِي مَن يَشَاء إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ . لِّلَّذِينَ أَحْسَنُواْ الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلاَ يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلاَ ذِلَّةٌ أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Artinya, Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.
Kekekalan di dalam surga adalah hal yang sangat ingin kita raih dalam kehidupan ini. Namun Allah hanya memberikan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Yang kelima adalah keridhoan Allah. Selain keberkahan yang selalu kita incar dalam setiap hal yang ktia lakukan, keridhoan Allah menjadi aspek penting yang juga sangat kita harapkan. Lagi-lagi Allah hanya akan memberikannya kepada orang-orang yang beramal sholeh. Allah berfirman dalam surat Al-bayyinah surat 7-8,

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُوْلَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ . جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ

Artinya, Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Dengan adanya perasaan takut kita kepada Allah, maka kita pun akan semakin beriman kepadaNya. Maka dengak ketakutan itu, kita akan mendapatkan balasan yang amat berlipat-lipat.

Yang keenam atau yang terakhir adalah rasa merdeka. Tak ada manusia yang mau diperbudak. Baik dengan hawa nafsu bahkan dengan manusia sekalipun. Namun, kelemahan iman sesoranglah yang membuat perasaan merdeka tidak melekat di dalam hati kita. Allah berfirman dalam surat al-an'am ayat 82,
الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

Artinya, Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Allah menjamin kepada orang-orang yang tidak mencampurkan keimanannya dengan kesyirikan atas keamanan. Ini akan kita dapatkan bila kita benar-benar telah mengerti akan hakikat ma'rifatullah.

Ikhwah fillah yang disayangi Allah, inti dari enam keutamaan di atas adalah keimanan kita kepada Allah azza wa jalla. Dalam mengenal Allah, kita dituntut menjadi seorang yang beriman dan beramal sholeh. Allah sangat menyayangi manusia yang senantiasa mengingatNya. Tak main-main, Allah menjanjikan surga, keberkahan, keridhoan, kemerdekaan, serta kemuliaan di dalam hidup kita. Masih adakah diantara kita yang mendustai nikmat-nikmat Allah? Kenalilah Allah secara menyeluruh. InsyaAllah kita termasuk hambanya yang beriman dan beramal sholeh. Amin ya robbal 'alamin.

wallahu 'alam bi showab.
sumber  Saidi Alhady